Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2007

Seputar SemNas Dinus

Seminar Nasional cuma 10Ribu, kapan lagii.....!!!!! Itu pertama kali alasan untuk mengikuti seminar Technnopreneurship yang diselenggarakan oleh temen2 DNCC yang bekerja sama dengan BEM Universitas, apalagi saya mendapat tiket seminar itu secara gratis karena ada orang dalam yang berhasil men-colong tiket. Sebelumnya tidak terpikir seminarnya akan berlangsung sangat seru, terlampau seru bahkan, sampai capek ketawanya. Bob Sadino , Haryanto Halim, dan bapak rektor tercinta Edi Nur Sasongko, nara sumber dalam seminar tersebut, bisa dikatakan ahlinya dalam bidang entepreneurship. Ketiganya merintis usaha dari nol, ketiganya berani berbeda dan ketiganya akhirnya sukses. Yang terlampau menarik dari seminar tersebut adalah om Bob (panggilan Bob Sadino) yang memberikan materi dengan sangat nyeleneh. Penampilan dengan celana pendek mungkin sudah bukan hal yang asing lagi bagi sang pakar entrepreneur berusia lanjut ini, selain itu beliau juga memberikan pernyataan yang sungguh sangat fantastis,

Antara Poligami dan Pamor

Kemarin saya dengar cerita yang sangat aneh sekali, "seorang pemuka yang kehilangan pamornya setelah Poligami". "setelah Poligami" bukan "karena poligami", tolong jangan dipelintir. Kenapa aneh? jawabnya, kenapa tidak? Apakah status pernikahan bisa sangat mempengaruhi pamor seseorang? no comment. Saya jadi ingat lalu bagaimana dengan mayoritas ulama Jawa Timur yang sering sekali ber-poligami, kenapa pamor mereka tetap saja tinggi? Atau juga bagaimana dengan Imam Nawawi yang membujang seumur hidup, kenapa keputusan ijtihadnya (mujtahid fatwa) begitu berpengaruh? Apakah ini semua kembali status pernikahan? noo comment. Saya jadi teringat cerita seorang ulama yang "dikerjai" istrinya, disuruh membuat roti Lebaran pada waktu murid-muridnya berkunjung, kemudian sang istri bilang kepada murid-murid beliau, "oh suamiku itu tidak akan punya ilmu kalau bukan aku yang mengajarkan, buktinya sekarang dia sedang ku suruh untuk membuat roti lebaran....&qu

Puisi malam

Pagi ini Jam satu pagi kau membangunkanku dari buaian malamku Seperti mimpi buruk Tapi tidak Kau indah Seperti penyakit akut tapi bukan Kau lembut Angin malam dingin menerpa bawa bisikan-bisikan tentangmu Dalam cahaya lembut malam tergambar jelas sinar matamu Kehangatan itu kudamba lagi Dingin malam membuat rinduku Semakin menggila Meski sepanjang hari denganmu Tak cukup kurasa Mereguk nafas cintamu Tolong....Jangan lagi kau siksa aku

Virus Nakal

Sebenarnya sejak mengetahui cara kerja virus sudah saya duga lambat laun ini juga akan terjadi, tak disangka beberapa saat yang lalu hal ini terjadi juga pada saya. Yach tapi apa boleh buat. Banyak sekali hal usil yang menjadi rutinitas virus (eh ngomong2 tentang usil jadi ingat seseorang), salah satunya yang paling menjengkelkan adalah virus yang menghilangkan sebagian atau keseluruhan data. Bayangkan data yang kita kumpulkan selama beberapa tahun hilang dilenyapkan virus hanya dalam hitungan menit bahkan detik, lebih parah lagi kalau ternyata data itu adalah data yang sangat penting dan kita belum sempat membuat backupnya. Wah dunia ini seakan runtuh tertimpa virus .... Sebenarnya saya sendiri termasuk orang yang cukup berhati-hati namun tidak paranoid terhadap virus , buktinya sampai sekarang di komputer saya hanya terinstal satu antivirus itupun tidak pernah di update, antivirus tersebut hanya untuk mencegah masuknya virus win32sality dan polipos yang sering meng-append ke dalam

Sebuah Nasehat

Seorang Dewi terbang .... Berusaha meraih apapun yang dilihatnya Ku ingin katakan jangan .... Bintang itu kan lebih indah Bila berada di kejauhan malam Oh.... Cahaya itu kembali menyilaukanku Kulihat bintang itu melalui matamu bahkan...... kulihat matamu adalah bintang itu sendiri Senyummu menawan jiwaku memandangmu membuat bibirku terkunci rapat Begitu tegakah aku.... hendak menutup matamu memalingkan pandanganmu dan menahan kakimu tetap berpijak di bumi sedangkan asamu mengarungi cakrawala Oh dewiku.... tetaplah menjadi dewi tetaplah terbang menuju bintang kan ku jaga senyummu Karena.... bila senyum itu pudar Hati dan jiwaku kan ikut padam

MERINGKAS LEBARAN

Ada sebuah fakta menarik yang perlu diketahui ummat Islam Indonesia menyangkut dengan hari kemenangan yang selama ini disambut dengan cukup meriah. Bukan, bukan berhubungan dengan ideologi paradigma atau syariat beragama, tapi berhubungan erat dengan attitude dan budaya. Ternyata kebiasaan melaksanakan lebaran Idul Ftri dengan cara silaturrahim dan saling meminta maaf adalah budaya Indonesia, tidak ada Nash Qur'an atau Hadits yang menyebutkan tentang hal itu. Di luar negeri bahkan di negara Arab, tidak ada yang melaksanakan hal yang sama dilaksanakan ummat Muslim Indonesia. Kalau boleh sedikit menelaah, ternyata Halal bi Halal bukanlah bahasa arab. Dalam artian tidak memenuhi susunan bahasa arab yang pas dan benar, memang terangkai dari kalimat Arab yaitu "Halal" dan disambung dengan "bi", namun dalam bahasa arab sama sekali mengenal istilah Halal bi Halal, sehingga ada suatu anekdot tentang seorang Kyai yang mendapat undang Halal bi Halal malah kebingungan. S

Miskonsepsi Amil Zakat

Hari raya Idul Fitri hampir tiba, ummat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita, mereka mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut hari kemenanang yang telah dinantikan, bukan kemenangan secara fisik, karena sekarang bukan lagi zamannya perang, kalaupun ada yang dalam keadaan perang (sangat disayangkan) perang tersebut tidak begitu saja berhenti karena adanya hari raya ini, namun lebih karena keberhasilan melewati ujian selama satu bulan penuh. Salah satu hal yang dipersiapkan untuk menyambut hari raya adalah menyiapkan Zakat. Terutama Zakat Fitrah karena zakat ini hanya bisa diberikan pada waktu hari raya Idul Fitri. "Terutama" berarti ada zakat yang lain? Benar, memang zakat yang diwajibkan pada Hari raya Idul Fitri adalah zakat Fitrah, yaitu kewajiban untuk memberikan makanan pokok bagi mereka yang mempunyai kelebihan makanan pada Idul Fitri kepada delapan golongan yang membutuhkan. Namun ternyata di Indonesia (khususnya di Jawa), seringkali pada dijumpai te

IDE wajib dipelajari

Teringat dulu waktu pertama-tamanya belajar komputer+belajar hardware, wah perjuangan yang luamayan capek, disurh mengahafal perhitungan cylinder, setting jumper dan lain-lain termasuk ngrakit komputer pun harus hafal fungsi dari kabel ini dan itu berikut letak dan warnanya. Benar-benar pelajaran yang sampai saat ini tidak bisa aku hafalkan, maklum aku bukan orang yang suka menghafalkan angka-angka padahal terjun di komputer tapi tidak suka itung-itungan, aneh ya? kata tutorku, menghapalkan yang begituan merupakan hal yang wajib untuk menjadi teknisi komputer, untunglah sampai sekarang aku tidak hapal yang begituan, sebab sekarang aku tahu bagian teknisi merupakan pegawai yang gajinya lumayan kecil dibandingkan analyst, programmer, dan manager. beliau beralasan, meskipun saat ini (pada waktu itu) sudah keluar model motherboard yang bisa mendeteksi harddisk secara otomatis, tapi pengetahuan sperti itu tetap saja diperlukan bila sedang menangani motherboard yang harus mengeset hardisk se

Maaf Allah saya sedang Sibuk

"Maaf Tuhan kami sedang sibuk", itu yang saya baca di kaos mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN Semarang. Yach memang kalau boleh jujur saya sendiri tidak begitu respek dengan para mahasiswa itu, mereka adalah calon Sufi yang keblinger, melakukan pendalam Ushuluddin bukan untuk menjalankannya tapi hanya sebatas kemampuan analisa dan riset ilmiah saja. Namun komentar saya untuk kaos dan label yang ada di logo kaos mereka saya tetap seperti saya yang biasanya "saya suka dengan orang yang eksentrik, mainstream dan nyleneh." Pertama kali saya melihat kaos itu, saya tersenyum senang, pertama karena seperti yang saya bilang tadi, saya senang sekali dengan orang yang nyeleneh, dan kedua saya sedikit bersyukur pemikiran saya belum sampai melampui batas seperti itu. Alhamdulillah. Semoderat-moderatnya aku masih tetap tidak berani mengatakan atau menuliskan yang sedemikian kontroversial. Tapi setelah memasuki bulan Ramadlan ternayata aku kualat dan terpaksa harus mengatakan &q

Class SQL dengan Java (bingung nich)

Tulisan ini saya buat saat sedang mengambil mata kuliah PBO II (pemrograman berbasis obyek), di saat ini diajarkan bagaimana cara menghubungkan Java dengan MySql. Sulit? Tentu bukan hal yang sulit, paling tidak bagiku (wuih sombong), ya emang kalau bilang scripting tidak ada yang sulit sih yang ada cuman nggak hafal, kalau sudah urusan logika, lah itu yang sulit. Banyak temenku yang kebingungan mengikuti mata kuliah ini, sebenarnya bukan karena kesulitan tapi lebih karena tidak hafal script-nya dan juga tidak biasa mengimplementasikan program dalam Java. Coba kalau mata kuliahnya menggunakan Delphi atau VB, pasti lebih cepet dimengerti, tinggal drag & drop tambah sedikit konfigurasi ODBC, udah selesai. Berawal dari itulah akhirnya saya mencoba membuat class khusus yang mengimplementasikan pengguanan java untuk komunikasi dengan MySql. Yang lebih mudah dihafal dan juga lebih mudah ditulis, mungkin juga lebih mudah untuk mengenalkan diri, karena termuat dalam package fahri.sikel.*.

mengcopy File di Lab Internet

Seringkali temen-temen yang dapet mata kuliah Internet tanya tentang, bagaimana cara ngopy dokumen punya temen ke dokumen kita atau sebaliknya. Mungkin sebelumnya saya jelaskan sedikit gambaran di lab Internet, biar yang nggak satu kampus sama aku juga paham kondisinya. Lab Internet biasanya tidak bisa diakses dengan login lewat Windows seperti biasa, kecuali untuk IP tertentu itu pun yang megang IP-nya Laboran dan Asisten, so mahasiswa praktis tidak bisa akses via Window. Sebagai gantinya akses ke ServerWeb pake telnet, atau lebih dikenal mahasiswa lewat Putty karena toolnya menggunakan Putty. Karena Servernya berbasis Linux otomatis secara default access privilege terhadap file sangat dibatasi hanya bisa dibaca dan ditulisi oleh si user dan juga root, selain itu tidak mendapat akses apapun. Terus apakah mungkin bisa ngopy data punya temen (antar user)? Oh tentu saja mungkin. Sebelumnya saya di sini tidak sedang nulis tentang hacking atau keamanan jaringan terus terang saya masih

How To "tidak wajib sholat"

Ada-ada saja aliran pemikiran dalam Islam, beberapa diantaranya bersifat membangun dan sebagian lagi adalah pemikiran yang keblinger. Anda mungkin pernah mendengar istilah Islam Liberal, kelompok yang sangat moderat dalam beragama. Kalau Islam Radikal? Oh ini adalah kelompok Islam yang menganggap saat ini sudah sangat diperlukan Jihad dalam bentuk konfrontasi fisik dengan orang Kafir manapun. Saya tidak mau menjustifikasi apakah pemikiran-pemikiran itu benar atau salah, bagaimanapun juga itu adalah hasil kontemplasi yang disertai dasar-dasar yang mereka miliki, paling tidak mereka yang punya hasil pemikiran lebih baik dari orang yang tidak mau berpikir. Ada lagi salah satu kelompok Islam yang menganggap Sholat hanyalah merupakan alat untuk wushul (sampai) kepada Allah sang maha Pencipta, seperti halnya mobil yang kita gunakan untuk berkendara mencapai tujuan, secara otomatis kalau kita sudah sampai di tujuan berarti kita tidak perlu menggunakan mobil lagi, sudah ketemu maksudnya, ber

SOMBONG !!! boleh ya??

Seperti biasanya dalam pengajian yang lain, beberapa saat yang lalu aku juga mendengar kata itu dari seorang khotib sholat Jum'ah. Intinya adalah sebagai manusia kita tidak boleh sombong, karena semua yang kita miliki adalah milik Allah sebagai Tuhan, kita sama sekali tidak mempunyai hak sedikitpun untuk membanggakan apa yang kita miliki. Bahkan (selanjutnya adalah pemikiran sendiri), dalam Al Qur'an pun kita disuruh untuk mengakui segala kelemahan berasal dari diri kita dan semua kebaikan dan kesempurnaa adalah hak mutlak dari Allah sang Pencipta, "dan katakanlah bila kamu melakukan kebaikan ini adalah karena Rahmat Allah, dan bila kamu melakukan kesalahan itu adalah karena keteledoranmu sendiri." Betapa kita tidak berhak mengakui kesempurnaan yang kita peroleh barang sedikitpun. Lalu di sisi lain, pernahkah anda mendengar seorang ulama' bernama syaikh Jalaluddin As Suyuthi, salah satu pengarang Tafsir Jalalain yang sangat terkenal, beliau juga mengarang kita

Puisi Kenangan (Part 3)

ASA SANG MALAM Ketika telah larut malam Sedang purnama mengulum senyum Adalah awal mula tersusun sejuta damba Bersama lajunya dini. Terpacu roda perjuangan Tuk campakkan segala penghalang Menghapus kehampaan nan suram Dalam pesona malam Terlintas bayang-bayang ceria Merona pada garis-garis angan Tak sedetik bayang menghilang Bahkan kadang berbunga dalam mimpi Bersama hasrat yang tak terkatakan Aku coba genggam engkau dengan cerita lara Ternyata harapan jadi penyesalan Bahagia jadi kecewa Hilang seiring pudarnya lamunan Ternyata khayalan penuh kepalsuan Tapi …. Biarlah ….. Kukan pergi jauh melarikan hati yang runtuh Di celah puing-puing reruntuhan Di dalam derai cucuran duka Ku coba bunuh sunyi Berpuisi lewat getar jemari Kugores namamu, kuukir di tepian sudut Hatiku tuk kuingat sampai purna hayatku Di bawah kuasa cita yang Kudus Aku hanya mencari citraku Juga. Kunanti harapan yang mungkin bersemi Padamu jua cita

Puisi Kenangan (Part 2)

IA YANG BERJUANG Sebuah perjuangan, tentunya selalu berawal Dari titik nadi keprihatinan dan kesengsaraan. Wajah belepotan oleh debu siang dan panas terik natahari yang pekatkan kulit ari Kusam nan lusuh berjalan tanpa daya dan kuasa Panas disiksa dingin terpaksa Dalam arungan pengembaraan jiwa menuju titik jalan tanpa pangkal Mata pun sempit perih tak kuasa melawan Petromak matahari, hanya bekal kaki dan tangan mata ini Tetap terjaga melihat panorama besi yang berlalu lalang Dan bau anyir kemiskinan nan kumuh dan kumal dengan semprotan Parfum polusi industri Sekali lagi manusia itu berucap berjuang Entah apa yang dijuangkan Tembok licin tanpa tangga tetap berusaha ia naiki tanpa alat bantu Tiada kuasa, ia memukulinya dengan tangan Bahkan kepala pun disentakkannya Bertubi-tubi Anekdot takdir apalagi yang terjadi Di depan mataku Sayup-sayup mulai terdengar rintihan lirih bernada sendu Lama terdengar teriakan histeris tiba-tiba mu

Puisi Kenangan (Part 1)

Beberapa hari lalu aku membuka kembali buku agenda waktu Aliyyah (setingkat SMA). Sedikit mengingat kenangan, tiba-tiba aku teringat pusi yang ditulis sahabat karibku dalam buku agendaku untuk kenangan perpisahan. Jadi teringat memori masa lalu kami bersama, berjuang, melakukan hal yang baik dan buruk bersama. Tidak bisa dibilang puisi yang sempuna memang, tapi bagi kami ini adalah karya terbaik (paling saat itu) untuk seorang sahabat. Aku jadi terisnpirasi untuk memposting-nya biar puisi ini bukan cuma bisa aku nikmati sendiri, tapi juga semua sahabatku yang lain, termasuk pengunjung blog ini. Sebanarnya masih ada banyak lagi koleksi puisi dari sahabatku, tapi saat ini bukunya sedang tidak ada di tanganku, mungkin kapan-kapan aku posting puisi yang lain. Atau kalau yang bersangkutan bersedia, aku buatkan blog khusus untuk menampung semua puisinya. Amiiiin. KONTEMPLASI NAN LUSUH Kadang aku berpikir tentang Tuhan Bagaimana manusia mampu tunduk Takluk kepada-Nya Han

ternyata melanggar SUMPAH ........

Pernah suatu ketika Abu Bakar Ash-Shidiq salah satu sahabat nabi yang paling hebat, mendapat tamu pada jam makan. Tuan rumah yang baik tentu saja tidak akan meninggalkan tamunya dalam keadaan lapar, maka beliau pun menyuruh putranya untuk menyiapkan makanan untuk para tamunya tersebut. Sementara beliau sendiri lebih suka makan bersama putrinya dan menantunya yaitu Siti (Sayyidatina) 'Aisyah dan Rasulullah SAW. Akhirnya untuk urusan perjamuan makan diserahkan kepada putranya, sedangkan beliau pergi sejenak untuk makan bersama Rasulullah. Setelah makanan dihidangkan dan tamu dipersilahkan untuk makan, para tamu malah bertanya tentang Abu Bakar, kemudian putranya menjawab bahwa Abu Bakar saat itu sedang pergi ke rumah Rasulullah untuk makan, dan menyerahkan tanggung jawab perjamuan kepada putranya. Langsung saja para tamu tadi menolak untuk menyantap makanan yang telah dihidangkan kecuali sang tuan rumah (Abu Bakar) mau menyantapnya terlebih dahulu. Setelah selesai makan, Abu Bakar pu

Aku adalah Wanita

Hai kalian semua yang ada di sana, apakah dari kalian ada yang pernah melihat wanita? Saya yakin tentu saja pernah, makhluk yang sering diasosiasikan dengan sifat lemah lembut dan sering juga disebut sebagai perwujudan keindahan Tuhan di dunia ini. Meski ada yang tidak setuju dengan statement saya tadi, saya tidak begitu memperdulikannya, saya yakin lebih banyak yang berpikiran sama seperti saya daripada yang apatis terhadap hasil pemikiran tersebut. Maklum kaum hawa di dunia saat ini jumlahnya lebih banyak dari kaum Adam, tentu lebih banyak wanita yang yang membela pernyataan yang kubuat. Siapakah aku? Benar, aku adalah seorang wanita, bagian dari begitu banyak wanita yang ada dunia, yang mau tidak mau harus mereka akui sebagai bagian dari mereka sendiri. Mungkin kalau ada perkumpulan wanita diseluruh dunia, aku akan menjadi anggota yang proaktif mendukung organisasi tersebut. Seperti wanita lain bahkan juga seperti semua manusia di dunia kecuali sang Adam dan Hawa, aku dilahirkan dar

Tidak adakah lagi orang baik di Dunia???

Melihat perkembangan sisi sosial ummat manusia (terutama warga negara Indonesia) akhir-akhir ini cukup meresahkan penulis, semakin lama penulis senakin tidak mendapati alasan lain manusia menjalankan aktifitasnya kecuali semuanya berujung pada uang. Bahkan beberapa hari yang lalu penulis mengikuti seminar teknologi di kampus, dan dengan sadar dan semangat yang masih full sang nara sumber berkata "tidak dapat dipungkiri saat ini tidak ada satupun kegiatan yang tidak berujung pada orientasi bisnis" (au kama qool)—saat itu adalah seminar tentang teknologi tidak mungkin saya kemudian bertanya tentang pernyataan intermeso tersebut. Terlebih lagi hidup bersama teman satu kos yang mengambil jurusan ekonomi di salah satu perguruan tinggi swasta, hampir setiap hari selalu berceramah tentang bussiness oriented yang tidak mungkin diingkari, bahkan—menurut pandangannya—sekarang tidak ada satupun manusia yang tidak mengharapkan pamrih, dan semua kegiatan manusia harus diukur dengan efesi

KUNCI BELAJAR, MAKAN ENAK TIDUR ENAK

Seorang santri yang telah lama mondok bertanya kepada Kyainya, dia merasa heran setelah begitu lama dia mondok, tapi kenapa ilmu yang dikuasainya sangat minim sekali, terkadang bahkan ia mulai putus asa, mungkin saja dia memang bukan ahlinya, katanya dalam hati, tapi setiap dia mengingat cerita Imam Ibnu Hajar Al-Haitami seorang ulama besar bidang ilmu Fiqh yang dulu pada waktu mondok juga mengalami penderitaan yang sama (telah lama mondok tapi belum juga pintar), diapun berbesar hati. Namun kebesaran hatinya lama juga tak bersambut, kian hari ilmu-nya tidak juga bertambah hanya mandeg sampai situ saja. Akhirnya dia memutuskan untuk bertanya langsung pada kyainya, mungkin belajar dengan cara yang salah, atau mungkin malah sang Kyai dapat memberikan wejangan atau tirakat yang sesuai untuknya agar bisa Alim. "Kyai, saya sudah hampir sepuluh tahun mondok di-pesantren, tapi mengapa saya belum juga bisa menguasai ilmu yang anda ajarkan? Sebenarnya bagaimanakah cara belajar yang cocok i

Menyoal Kotak Amal saat Khotbah Jum'ah

Artikel ini terinspirasi ketika suatu jum'at, tepatnya saat sholat jum'at segera dimulai, saat itu pulalah kantuk menyerang saya. Dengan agak samar saya mendengar Muroqqi membaca sebuah hadits nabi "idza qulta lishohibika yaumal jum'ati anshit wal imamu yakhtubu faqod laghout, anshitu wasma'uu wa athi'u rohimakumullah" dengan suara agak serak-serak gimana. Sesaat kemudian khotib sudah mulai dengan khutbahnya, saat itu pula saya sudah kewalahan menghadapi nafsu hayawaniah berupa kantuk, dan dalam sekejap saya pun tertidur, mendengar khutbah, jangan harap. Entah beberapa lama saya tertidur, tiba-tiba di tengah khutbah, saya dikagetkan sesuatu, ternyata orang yang berada di samping saya membangunkan saya serambi menyodorkan sebuah kotak amal yang biasa diedarkan sewaktu imam berkhutbah. Sangat tidak enak sekali, enak-enak tidur kok diganggu. Terlerpas dari perasaan saya yang terganggu karena terganggu kenikmatan ngantuknya, saya tiba-tiba merasa heran, sewakt

Perrempuan dalam PandanganKU

Tulang rusuk, ladang, dan perhiasan, julukan perempuan berbau religi. Sebagai penganut agama yang taat, sikap yang paling tepat adalah menyetujui dengan dua anggukan kepala, jangan-jangan nanti kalau kita tidak menyetujuinya akan dianggap liberal, kafir, munafik, dan berbagai titel yang sangat pantas disandang oleh pera pemberontak agama. Leave it on, biarkan saja semua paradigma itu kemudian menjadi kristalisasi dogma bagi ummat manusia, atau i wonder how if...... mungkin saja semua itu ada makna yang tidak sempat terungkap, atau terungkap secara upside down, atau bahkan sama sekali tidak terjamah oleh peradaban ummat beragama. Suatu awal yang bagus kalau anda adalah seorang filsuf. OK saya tidak akan memulai perdebatan tentang mana yang benar dan mana yang salah, saya hanya ingin sekedar mengungkapkan perasaan mengagumi salah satu ciptaan Tuhan yang sangat istimewa. Benarkah istimewa? Kenapa tidak, kalau tidak seistimewa itu tidak mungkin diabadikan menjadi salah satu nama Surat