Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 2, 2007

Antara Poligami dan Pamor

Kemarin saya dengar cerita yang sangat aneh sekali, "seorang pemuka yang kehilangan pamornya setelah Poligami". "setelah Poligami" bukan "karena poligami", tolong jangan dipelintir. Kenapa aneh? jawabnya, kenapa tidak? Apakah status pernikahan bisa sangat mempengaruhi pamor seseorang? no comment. Saya jadi ingat lalu bagaimana dengan mayoritas ulama Jawa Timur yang sering sekali ber-poligami, kenapa pamor mereka tetap saja tinggi? Atau juga bagaimana dengan Imam Nawawi yang membujang seumur hidup, kenapa keputusan ijtihadnya (mujtahid fatwa) begitu berpengaruh? Apakah ini semua kembali status pernikahan? noo comment. Saya jadi teringat cerita seorang ulama yang "dikerjai" istrinya, disuruh membuat roti Lebaran pada waktu murid-muridnya berkunjung, kemudian sang istri bilang kepada murid-murid beliau, "oh suamiku itu tidak akan punya ilmu kalau bukan aku yang mengajarkan, buktinya sekarang dia sedang ku suruh untuk membuat roti lebaran....&qu