Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 7, 2007

Miskonsepsi Amil Zakat

Hari raya Idul Fitri hampir tiba, ummat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita, mereka mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut hari kemenanang yang telah dinantikan, bukan kemenangan secara fisik, karena sekarang bukan lagi zamannya perang, kalaupun ada yang dalam keadaan perang (sangat disayangkan) perang tersebut tidak begitu saja berhenti karena adanya hari raya ini, namun lebih karena keberhasilan melewati ujian selama satu bulan penuh. Salah satu hal yang dipersiapkan untuk menyambut hari raya adalah menyiapkan Zakat. Terutama Zakat Fitrah karena zakat ini hanya bisa diberikan pada waktu hari raya Idul Fitri. "Terutama" berarti ada zakat yang lain? Benar, memang zakat yang diwajibkan pada Hari raya Idul Fitri adalah zakat Fitrah, yaitu kewajiban untuk memberikan makanan pokok bagi mereka yang mempunyai kelebihan makanan pada Idul Fitri kepada delapan golongan yang membutuhkan. Namun ternyata di Indonesia (khususnya di Jawa), seringkali pada dijumpai te

IDE wajib dipelajari

Teringat dulu waktu pertama-tamanya belajar komputer+belajar hardware, wah perjuangan yang luamayan capek, disurh mengahafal perhitungan cylinder, setting jumper dan lain-lain termasuk ngrakit komputer pun harus hafal fungsi dari kabel ini dan itu berikut letak dan warnanya. Benar-benar pelajaran yang sampai saat ini tidak bisa aku hafalkan, maklum aku bukan orang yang suka menghafalkan angka-angka padahal terjun di komputer tapi tidak suka itung-itungan, aneh ya? kata tutorku, menghapalkan yang begituan merupakan hal yang wajib untuk menjadi teknisi komputer, untunglah sampai sekarang aku tidak hapal yang begituan, sebab sekarang aku tahu bagian teknisi merupakan pegawai yang gajinya lumayan kecil dibandingkan analyst, programmer, dan manager. beliau beralasan, meskipun saat ini (pada waktu itu) sudah keluar model motherboard yang bisa mendeteksi harddisk secara otomatis, tapi pengetahuan sperti itu tetap saja diperlukan bila sedang menangani motherboard yang harus mengeset hardisk se

Maaf Allah saya sedang Sibuk

"Maaf Tuhan kami sedang sibuk", itu yang saya baca di kaos mahasiswa fakultas Ushuluddin IAIN Semarang. Yach memang kalau boleh jujur saya sendiri tidak begitu respek dengan para mahasiswa itu, mereka adalah calon Sufi yang keblinger, melakukan pendalam Ushuluddin bukan untuk menjalankannya tapi hanya sebatas kemampuan analisa dan riset ilmiah saja. Namun komentar saya untuk kaos dan label yang ada di logo kaos mereka saya tetap seperti saya yang biasanya "saya suka dengan orang yang eksentrik, mainstream dan nyleneh." Pertama kali saya melihat kaos itu, saya tersenyum senang, pertama karena seperti yang saya bilang tadi, saya senang sekali dengan orang yang nyeleneh, dan kedua saya sedikit bersyukur pemikiran saya belum sampai melampui batas seperti itu. Alhamdulillah. Semoderat-moderatnya aku masih tetap tidak berani mengatakan atau menuliskan yang sedemikian kontroversial. Tapi setelah memasuki bulan Ramadlan ternayata aku kualat dan terpaksa harus mengatakan &q