Artikel ini terinspirasi ketika suatu jum'at, tepatnya saat sholat jum'at segera dimulai, saat itu pulalah kantuk menyerang saya. Dengan agak samar saya mendengar Muroqqi membaca sebuah hadits nabi "idza qulta lishohibika yaumal jum'ati anshit wal imamu yakhtubu faqod laghout, anshitu wasma'uu wa athi'u rohimakumullah" dengan suara agak serak-serak gimana. Sesaat kemudian khotib sudah mulai dengan khutbahnya, saat itu pula saya sudah kewalahan menghadapi nafsu hayawaniah berupa kantuk, dan dalam sekejap saya pun tertidur, mendengar khutbah, jangan harap. Entah beberapa lama saya tertidur, tiba-tiba di tengah khutbah, saya dikagetkan sesuatu, ternyata orang yang berada di samping saya membangunkan saya serambi menyodorkan sebuah kotak amal yang biasa diedarkan sewaktu imam berkhutbah. Sangat tidak enak sekali, enak-enak tidur kok diganggu. Terlerpas dari perasaan saya yang terganggu karena terganggu kenikmatan ngantuknya, saya tiba-tiba merasa heran, sewakt...
Butuh cukup keberanian untuk melawan seorang musuh, tapi juga dibutuhkan kekuatan yang sama untuk melawan teman sendiri