Langsung ke konten utama

How To "tidak wajib sholat"

Ada-ada saja aliran pemikiran dalam Islam, beberapa diantaranya bersifat membangun dan sebagian lagi adalah pemikiran yang keblinger. Anda mungkin pernah mendengar istilah Islam Liberal, kelompok yang sangat moderat dalam beragama. Kalau Islam Radikal? Oh ini adalah kelompok Islam yang menganggap saat ini sudah sangat diperlukan Jihad dalam bentuk konfrontasi fisik dengan orang Kafir manapun. Saya tidak mau menjustifikasi apakah pemikiran-pemikiran itu benar atau salah, bagaimanapun juga itu adalah hasil kontemplasi yang disertai dasar-dasar yang mereka miliki, paling tidak mereka yang punya hasil pemikiran lebih baik dari orang yang tidak mau berpikir.

Ada lagi salah satu kelompok Islam yang menganggap Sholat hanyalah merupakan alat untuk wushul (sampai) kepada Allah sang maha Pencipta, seperti halnya mobil yang kita gunakan untuk berkendara mencapai tujuan, secara otomatis kalau kita sudah sampai di tujuan berarti kita tidak perlu menggunakan mobil lagi, sudah ketemu maksudnya, berarti kalau kita bisa wushul dengan tanpa sholat untuk apa kita masih sholat lagi. "Diamku itu lebih baik daripada sholatmu."

Ya karena pada saat dia berdiam diri, dia memfokuskan seluruh jiwa raganya untuk bertemu sang Penguasa alam semesta, sedangkan saat orang lain yang belum bisa wushul itu melakukan sholat, mereka hanya melakukan rutinitas untuk mencapai tujuan, bahkan sebagian dari mereka banyak yang tidak khusyuk saat melaksanakan sholat. Masih nyangkal juga, lalu apa yang ada di pikiran anda ketika pada saat sholat ada binatang sekecil nyamuk yang sedang bersuka ria menghisap darah anda, masih bisa khusyuk sholat?

Bisa saya rasakan sepertinya nurani anda sudah mulai menggeliat merasa tidak nyaman, merasa semua yang saya katakan adalah salah, bagaimanapun juga sholat adalah kewajiban bagi setiap ummat Islam, bahkan Sholat adalah satu-satunya ibadah yang secara langsung disampaikan Allah kepada Rasulullah SAW tanpa melalui perantara apapun, jadi dengan alasan apapun juga selama tidak udzur sholat tetap saja wajib dilaksanakan lima kali sehari. Tapi saya tidak akan semudah itu menjustifikasi kalimat "sholat sudah tidak diperlukan lagi bagi mereka yang sudah wushul" adalah salah.

Kalau anda suka membaca tentang Walisongo, anda pasti mengenal Syaikh Siti Jenar (Syaikh Tanah Abang), seorang ulama bahkan hampir diangkat menjadi salah satu Sunan namun kemudian dihukum mati oleh Walisongo karena menyebarkan aliran sesat yaitu Hulul, Wahdatul Wujud, atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan ajaran Manunggaling Kawulo Gusti.

Inilah esensi Wushul seharusnya yang perlu dipahami oleh aliran "tidak wajib sholat,". Lhoh bukankah Syaikh Siti Jenar pun akhirnya dihukum mati Walisongo, berarti itu adalah faham yang sesat dan tidak boleh diikuti, sedikit koreksi tidak boleh diikuti oleh orang yang belum mencapai Maqom (tingkatan) itu. Ok, terpaksa kita harus sedikit membahas tentang kontroversi Syaikh Tanah Abang ini.

Secara syariat Fiqh, Ya benar Syaikh Siti Jenar salah dalam beragama, karena Syariat adalah landasan hukum untuk sesuatu yang terlihat (dapat ditangkap panca Indra). "Kunna Nahkumu bi Adhowahir wa Allahu yatawalla As Saroir" kita hanya bisa mengambil keputusan untuk sesuatu yang terlihat sedangkan Allah-lah yang menguasai hal-hal yang tidak terlihat. Namun secara tasawuf yang dikerjakan oleh Syaikh Siti Jenar belum tentu hal yang salah karena pada saat itu sang Syaikh sedang dalam keadaan Jadzab (tergila-gila), beliau sedang hanyut dalam kegilaanya terhadap Allah sang Penguasa sehingga beliau tidak lagi menganggap sesuatu yang di dunia ini ada yang ada hanyalah Allah, termasuk dirinya juga adalah Allah (manunggaling kawolu gusti).

Pada tingkatan saat itu (dalam tasawuf disebut sebagai Maqom Fana'), orang sudah tidak bisa lagi dihukumi secara Syariat karena sudah hilang kesadaran. Hal serupa dialami oleh Syaikh Abu Yazid Al Busthomi, dan juga Al Hallaj yang berkata "ma fi hadzal jubbati illa Allah" yang berada didalam jubah ini tidak lain adalah Allah. Beliau berduapun akhirnya juga di hukum mati oleh pemerintah setempat karena pernyataannya yang menyesatkan.

Sebenarnya pada saat itu Walisongo juga sudah mafhum dengan keadaan Syaikh Siti Jenar, namun Walisongo akhirnya pun harus menghukum mati sang Syaikh karena tindakannya secara syariat adalah salah dan juga menyesatkan banyak orang awam yang tidak memahami hal tersebut. Dan dalam Tuhfah Al Murid, imam Ibrohim Al Baijuri menyatakan saat itu keduanya tidak ada yang salah, karena syaikh sedang dalam keadaan Jadzab dan Walisongo bertindak berlandaskan ri'ayah lil ummah (menjaga ummat agar tidak tersesat).

Nah tuh, benerkan berarti seorang yang Wushul kepada Allah sudah tidak memerlukan lagi sholat sebagai alat untuk mencapai Allah. Hanya saja apakah wushul yang sering digemborkan oleh aliran tersebut sama dengan Wushul-nya syaikh Siti Jenar, Al Hallaj, dan Syaikh Abu Yazid Al Busthomi? Kalau memang benar berarti para beliau itu tidak perlu sholat lagi karena sedang tidak dalam keadaan sadar, dan juga harus siap dihukum mati untuk ri'ayah lil ummah.

Tentu saja untuk hukuman mati tidak perlu dilaksanakan kalau memang seseorang itu tidak lagi menyiarkan keadaanya yang sedang Jadzab sehingga menyesatkan ummat.

Apakah ada Ulama yang melewati fase ini (maqom Fana) dan tidak menyesatkan masysrakat dan tidak harus dihukum mati? InsyaAllah akan saya tulis dalam posting berikutnya, cari bahan dulu ya. ;-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ternyata melanggar SUMPAH ........

Pernah suatu ketika Abu Bakar Ash-Shidiq salah satu sahabat nabi yang paling hebat, mendapat tamu pada jam makan. Tuan rumah yang baik tentu saja tidak akan meninggalkan tamunya dalam keadaan lapar, maka beliau pun menyuruh putranya untuk menyiapkan makanan untuk para tamunya tersebut. Sementara beliau sendiri lebih suka makan bersama putrinya dan menantunya yaitu Siti (Sayyidatina) 'Aisyah dan Rasulullah SAW. Akhirnya untuk urusan perjamuan makan diserahkan kepada putranya, sedangkan beliau pergi sejenak untuk makan bersama Rasulullah. Setelah makanan dihidangkan dan tamu dipersilahkan untuk makan, para tamu malah bertanya tentang Abu Bakar, kemudian putranya menjawab bahwa Abu Bakar saat itu sedang pergi ke rumah Rasulullah untuk makan, dan menyerahkan tanggung jawab perjamuan kepada putranya. Langsung saja para tamu tadi menolak untuk menyantap makanan yang telah dihidangkan kecuali sang tuan rumah (Abu Bakar) mau menyantapnya terlebih dahulu. Setelah selesai makan, Abu Bakar pu...

Antara PHP, JSP dan ASP

PHP vs JSP vs ASP Tepat sekali ketiganya adalah bahasa pemrograman scripting serverside untuk aplikasi berbasis web, saya rasa tidak perlu menjelaskan lebih jauh tentang definisinya, ada banyak sekali artikel di internet yang membahas tentang hal tersebut. Saya hanya ingin membandingkan antara ketiga bahasa pemrograman tersebut. Tapi asal tahu saja, sekarang saya hanya mendalami PHP, sedangkan yang lain hanya saya dengar dan baca dari beberapa artikel. Mengapa memilih PHP? PHP merupakan bahasa scripting yang powerfull dan juga sangat sederhana, mudah dipelajari. Apalagi saya pertama kali belajar bahasa pemrograman menggunakan C, jadi bisa dikatakan sangat cocok sekali. Sebenarnya yang paling menarik dari PHP (menurut saya) adalah syntaxnya yang sangat simpel dan juga koneksi ke database MySQL yang cukup mudah. Kelebihan lain tentu karena harganya yang gratis, sehingga kita tidak perlu terikat lisensi apapun untuk membuat aplikasi berbasis web dengan PHP. Dan selanjutnya adalah dukunga...

Programmer Produktif dengan Framework

Pernah mendengar Zend Framework, Prado, Google Web Toolkit (GWT), Drupal, atau DotNetNuke? Semua itu adalah jenis-jenis framework untuk developing web. Apa itu Framework? Nah inilah kesalahan saya, kenapa tadi lupa mencari di internet definisi yang tepat tentang framework, ya sudah karena lupa saya mencoba mendefinisikan secara sederhana dan semampu saya. Mungkin saja definisi yang saya buat malah lebih baik dan lebih menggambarkan framework, He hehehehe. Framework terjemahan mudahnya adalah kerangka kerja, sedangkan dalam dunia pemrograman framework adalah bentuk kumpulan perintah suatu bahasa pemrograman yang telah diatur sedemikian rupa menjadi beberapa modul-modul untuk mempermudah pemrograman. Berbeda dengan CMS (content management system), framework bisa dibilang adalah komponen setengah matang yang memang disiapkan agar bisa digunakan untuk membentuk kerangka pemrograman secara lebih mudah. Sedangkan CMS atau templating, biasanya telah menyediakan layout dan tampilan administras...